Tracking seru langsung dapat 2 wisata tersembunyi Kabupaten Bandung Barat!! Sanghyang Heleut dan Sanghyang Kenit 👏

​Ya kami adalah sekelompok anak muda yang memutuskan tracking seru seruan, karna kebetulan kami ditempatkan kerja di Rajamandala, bagi yang blm tau Rajamandala itu masuk Kabupaten Bandung Barat yang hampir saja berbatasan dengan Cianjur. Deket lah jarak Rajamandala ke pusat kota Cimahi hanya 31km dan 36km menuju kota Bandung lewat tol padalarang.

Sebenernya lokasi Rajamandala ini didominasi oleh gunung, jarak antar kecamatan saja bisa dipisahkan dengan gunung. Sebagian ada gunung batu, sehingga banyak sekali pabrik batu disini.

Nah skrng saya mau bahas tentang Wisata Surga Tersembunyi di wilayah Rajamandala tepatnya di Kampung Cipanas Rajamandala Kulon yakni Sanghyang Heuleut, menurut salah satu artikel yang saya baca di kumparan.com Sanghyang Heuleut memiliki arti yang unik. "Sanghyang" berarti sesuatu yang dianggap suci, dan "Heuleut" berarti jeda, batas sesuatu atau waktu. Dalam bahasa Sunda kuno, sebutan "Sanghyang" ditujukan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan supranatural. Menurut salah artikel yang saya baca di kompasiana.com Sanghyang Heuleut, kata tersebut berasal dari bahasa pewayangan sunda, di mana "Sanghyang" artinya Dewa/Bidadari/Malaikat, sedangkan "Heuleut" artinya selisih antara dua waktu. Belum diketahui secara pasti mengapa tempat ini dinamakan Sanghyang Heuleut, namun konon katanya, tempat ini dahulu jadi tempat para dewa atau bidadari dari khayangan untuk mandi dan mensucikan diri. Maka dari itu kemungkinan masyarakat sekitar menamai tempat ini sebagai sanghyang heuleut karena tempat ini jadi titik temu antara khayangan dan bumi.

Waw bagus yaaa artinya, nah lokasinya juga ga kalah bagus nih sama namanya. Kalau wisata air memang tergantung suasana alamnya. Kalau pas dapet cuaca bagus airnya bisa terlihat biruu dan kalau cuaca lagi kurang bersahabat bisa jadi kita dapet warna air kaya kopi susu 😁

Perjalanan kesini kemarin kita parkir mobil yang memang disediakan untuk wisatawan ke sanghyang heleut. Dipintu masuk kita bayar tiket 15000/pengunjung dan tiket parkir mobilnya 20000. Pas kesini kita ga ada tour guide jadi jalan sendiri aja sesuai petunjuk jalan. Karna posisinya kita diatas nih, sedangkan lokasinya itu dibawah jadi kita tracking santai sambil turun gunung, biasalah wisata surga itu memang tersembunyi dan memang butuh perjuangan cielah 😁

Turun gunungnya ini mantab banget sih bagi saya yang memang gapernah olahraga ini bikin lutut sama paha gemeteran karna track nya turun jadi kebanyakan nahan buat ngerem biar nggak ndelosor 🥹 dan disepanjang jalan kita disuguhin pemandangan yang indah banget masyaallah ya, kita bisa lihat PLTA Saguling, Waruk Cirata bahkan kita bisa lihat PLTA Cirata juga lho. Ya Jawa Barat memang indah karna banyak sekali gunung disini.

Kita membutuhkan waktu sekitar 1 jam kurang sih untuk sampai di sanghyang heleut ini. Track nya menurun jadi siap siap sepatu yang nyaman aja yaa kalau pembaca semua ingin kesini.

Ya setibanya di sanghyang heleut kita disuguhkan dengan indahnya kuasa Tuhan Pencipta Alam ini, kebetulan kita dapat cuaca yang baik jadi airnya masih bagus warnanya hijau tidak seperti kopi susu ya.

Kita istirahat sebentar sambil menikmati bekal jajanan yang sempat dibawa setelah itu kita berenang, berenang disini wajib pake pelampung karna kedalamannya mencapai 3 meter dan sisini ada area melompat juga lho…

Sewa pelampung disini kemarin seharga 15000 dan ada sewa celana juga kalau ada yang lupa bawa, celana pendek dan panjang ada. Kemarin sempat sewa celana pendek itu seharga 20000 (pelampung sama celana mahalanan sewa celananya ya 😆)

Oiya jangan khawatir disini ada warung yang menyediakan makanan dan minuman lho, memang terbatas sih hanya menyediakan pop mie dan indomie tapi lumayan lah memang suasana main air itu enaknya makan mie telor sayur rawit paket lengkap lah pokoknya ya 😁

Dibawah sini jangan harap sinyal yaaa guys, karna ya memang tak terjamah sinyal 😁 habis renang, dan menikmati main air dan dirasa puas kami lanjutkan perjalanan pulang.

Ternyata kita disuguhkan satu lagi sanghyang lho diperjalanan pulang.

Jadi enaknya ke sanghyang heleut ini kita bisa pulang dengan jalur yang berbeda, kebayangkan kalau kita harus balik lagi ke parkiran mobil pasti deh capek banget soalnya naik gunung lagi jadi kita pakai jalur lain yang memang jalannya landai, ngikutin arus air dan jalan yang memang sudah disiapkan. Diperjalanan pulang kita disuguhkan batu batu besar yang masih bisa dilewati sambil ditemani arus air dan banyak juga aliran air yang keluar dari titik titik tertentu, masyaallah ya.

Tidak terlalu jauh paling sekitar 20menitan kita ketemu titik sanghyang kenit. Menurut salah satu artikel di citarumharum.jabarprov.go.id “Sanghyang Kenit sendiri menurut cerita merupakan lokasi peninggalan para dewa, Sanghyang Kenit merupakan tempat sakral yang tak kasat mata. Sanghyang “Sang” merupakan kata sandang dipergunakan untuk menghargai para leluhur jaman dahulu sedangkan “Hyang” merupakan kata Sunda itu artinya menyepi kalau sekarang itu dikenal dengan semedi,”

“Kalau Kenit-nya sendiri, masyarakat di sini percaya bahwa itu kambing warna hitam yang mempunyai sabuk warna putih melingkar itu domba kenit katanya begitu, yang dulu di sembelih dilokasi Sanghyang ini. Jadilah Sanghyang Kenit,”

Sanghyang kenit ga kalah indah juga, kagum sama batu stalaktit yang melingkar membentuk sebuah gua. Menikmati indahnya sanghyang kenit sebentar saja lalu kami melanjutkan perjalanan alih alih keluar ternyata jalan yang kami lalui ini tembus ke PLTA Saguling tepat di belakang kantor power house disitu juga kita bisa lihat Pipa-pipa raksasa yang tak lain adalah pipa pesat (penstock). Pipa pesat di PLTA Saguling yang berjenis baja itu ada dua jalur. Masing-masing pipa mempunyai ukuran panjang 1.868 meter dan 1.768 meter.  Pipa besar itu berdiameter masing-masing 4,30 meter dan 2,83 meter. 

Pipa pesat adalah pembawa air dari bak penenang atau bak pendatar. Air dari Bendungan Saguling itu dialirkan dari bak pendatar menuju turbin. Sudut pipa mempengaruhi putaran turbin dan efisiensi listrik. Air tersebut merupakan sumber tenaga yang menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik. Kapasitas listrik terpasang di PLTA Saguling adalah 4×178,800 MW. 

Hanya masalahnya jika kita keluar dari sanghyang heuleut melalui jalan landai kita tidak bisa ketemu tempat parkir 😂 jadi harus ngojek dulu ke tempat parkir awal diatas hehe 

Sekiaaan cerita jalan jalan di 2 wisata tersembunyi Bandung Barat….