Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Puisi Untuk Papa

Tentang detik yang tidak pernah terulang Tentang kabar duka yang tak pernah ingin terdengar Tentang doa yang mungkin lupa kupanjatkan Tentang mimpi yang menjadi pertanda Tentang jalanku pulang yang berbeda Tentang tawa yang takan pernah kulihat Tentang kenyataan yang akan terjadi dan terjadi Sekarang... Pada jalanku pulang yang tak lagi sama Pada tujuanku yang tak lagi sama Pada waktu yang takkan terulang Kini ku sadar Bahwa mengulang waktu itu bisa Yang tak bisa adalah jika raga sudah tak ada Apa yang akan kita rajut? Pada hatimu yang tegar Kusematkan bangga  Untuk tangis yang tak kau tunjukan Mungkin memorimu sedang berputar ke masa lalu Teringat saat raga masih kuat Mungkin kau lupa membalas peluknya Mungkin kau belum mengabulkan pintanya Langit, 7 September 2020 Dibuat di langit saat perjalananku pulang bersama suamiku ke Padang untuk menghadiri kepergian papa. Papa pergi tepat sebulan setelah kami menikah.

Bersyukur..

Hidup itu memang harus seimbang, ngga kurang dan ngga lebih. Seimbang. Terlalu kurang juga gaenak, terlalu berlebihan malah ga tenang. Bekerjalah sewajarnya, uang kalau dicari terus ngga pernah ada puasnya. Banyak kita temuin orang bergelimpang kekayaan, kayaknya enak ya mau ini itu bisa kebeli, tapi kita gapernah tau seberapa tenang kehidupan yang dia jalanin dan seberapa bahagia kehidupan yang dia lewatin sampai detik ini. Atau perlu kita maklumi bisa jadi mereka bisa berlimpah saat ini karna setara dengan perjuangannya untuk ngedapetin itu semua.  Terkadang melihat kehidupan orang lain yang berlebih emang buat kita selalu lihat ke atas, kayaknya apa yang kita dapet blm aja cukup, padahal bagi mereka yang susah bahkan untuk makan aja susah, hidup kita tuh udah lebih dari cukup. Sebenarnya apa sih yang kita cari di dunia yang sementara ini? Yang katanya fana. Kita hanya butuh hidup yang berguna untuk sekeliling bukan? Meninggalkan jejak baik kalau kita sudah ngga ada nanti. Dan bekerj