Rumah adalah tempat kita pulang dari lelahnya perjalanan dalam mencari nafkah. Bersyukurlah saat ini para pembaca yang lagi membaca tulisan ini berarti kalian memang sudah memiliki rumah dan sedang benar benar mencari tau kebutuhan apa saja yang dibutuhkan saat punya rumah, dan bagi pembaca yang masih belum ada rumah penulis doakan kalian akan segera diberi rezeki melimpah oleh Allah dan bisa memiliki rumah. Amiin.
Seperti biasa saya akan menceritakan hal ini sesuai pengalaman. Saya memiliki rumah di tahun 2018 pada saat itu usia saya 23 tahun, dan belum menikah. Keputusan mengambil rumah adalah keputusan terbesar yang pernah saya ambil melalui tanda tangan saya diatas materai. Saat itu rasanya waw saya takjub dengan diri saya sendiri karena berani mengambil resiko.
Apa saja resikonya? Otomatis ketika mengambil sebuah rumah saya harus sudah siap, jiwa dan raga. Saya harus mengalahkan ego diusia saya yang harusnya bersenang-senang, berlibur keluar kota bahkan luar negeri, karna masa masa paling indah membahagiakan diri adalah ketika kita sudah punya pekerjaan alias pendapatan sendiri dan belum menikah, dimana kita belum memiliki tanggungan.
Ketika itu saya mengambil rumah di daerah kabupaten bogor, karna saya bekerja di jakarta. Jauh sekali ya? Jakarta bogor. Ya! Sangat jauh! Kenapa ambil rumah jauh? Karna kalau ambil dijakarta harganya sangat fantastis dan pendapatan saya belum cukup. Akhirnya saya mencari rumah disekitar jakarta namun dengan akses dekat dengan KRL. Karena jakarta sangat mudah diakses apalagi menggunakan moda transportasi KRL, bebas hambatan, bebas macet.
Juni 2018 ambil rumah, dengan kondisi seadanya ukuran tanah 60m² dan bangunan 26m², karena rumah murah yang layak hanya bangunannya, air dan septictank mesti kita dalemin lagi. Jadi pembaca jika ingin ambil rumah harus memastikan juga air dan septictank karna itu sumber utama ya, air dan pembuangannya.
Jadi yang pertama dilakukan adalah mengecek ketersediaan air, jika dirasa belum sempurna yuk kita buat sumur bor. Desember 2018 aku buat sumur bor.
Selanjutnya maret 2019 aku mulai renov, dimulai dengan cek septictank, jika dirasa belum sempurna juga yuk dalemin lagi standar septictank kalo gasalah 1.5 x 1.5 x 1.5 m²
Yang ketiga karna rumah yang aku beli waktu itu masih bangunan asli, jadi bangunan aslinya engga punya pembatas dengan tetangga belakang, jadi kita langsung renov aja dengan menutup belakang dan buat pagar serta carport, taman dan kolam ikan mini untuk halaman depannya.
Selanjutnya rumah jadi dan layak tinggal, tapi aku blm punya banyak barang, hanya beberapa perintilan kecil yang aku beli nyicil nyicil di salah satu marketplace furniture.
Ternyata hal minimal yang kita perluin adalah...
1. Kasur, 8 bulan aku tidur pake kasur angin seadanya karna punyanya itu.
2. Kompor, 3 bulan aku pake kompor portable yang super boros gas botol
3. Alat makan, minimal piring mangkok gelas sendok garpu
4. Alat masak, minimal wajan panci sutil sendok sayur
5. Alat mandi dan kebutuhan dikamar mandi
Minimal ada itu kita masih bisa bertahan hidup sambil menanti rezeki lain untuk upgrafe kebutuhan.
Kasur yang layak, kompor yang layak, alat makan bertambah, alat masak bertambah dengan berbagai macam produk.
Setelah ekonomi mulai stabil karna renov rumah butuh biaya banyak, mulai cari cari referensi kamar yang nyaman, dapur yang minimalis dan lain-lain. Referensi itu sendiri selain aku dapet dari akun design di instagram juga aku pergi ke tempat furniture. Selanjutnya apa yang aku suka, aku dokumentasikan. Kemudian cari tukang kayu yang bisa bikin furniture, lalu aku pesen ke beliau untuk dibuatkan ini itu sesuai rekomendasi yang aku dapet.
Keuntungannya..
1. Lebih murah
2. Custom sesuai dengan ukuran rumah kita
3. Kalo ada apa apa dalam jangka panjang tinggal telfon dan minta dibenerin deh
Gitu gais, semoga bermanfaat yaa tulisan ini.. byee
Komentar
Posting Komentar